Rengeng-Rengeng: Mbah Maridjan
Selamat datang, sugeng rawuh ..
Apapun tujuan Anda membuka Blog ini, saya tetap selalu mendoakan semoga hari-hari Anda selalu indah, semoga bahagia selalu menyertai, dan yang penting semoga mbesuk-nya husnul khatimah dan masuk surga, terserah mau surga versi yang mana :-) ..
Catatan: Tidak terima kritik, karena kritik itu artinya "keri tur setitik"

Wednesday, June 18, 2008
Rengeng-Rengeng: Tak Berjudul
Jika anda penggemar sepakbola dan rajin mengikuti berita-berita seputar sepakbola, tentu mengetahui berita mundurnya Presiden FIGC (PSSI-nya Italia) Franco Carraro, disebabkan bocornya pembicaraan telepon antara Luciano Moggi, petinggi Juventus dengan ketua Komisi Wasit Seri-A, yang ditengarai sebagai skandal mafia wasit di Seri-A. Mundurnya Carraro, yang sebenarnya tidak terlibat dalam skandal tersebut, barangkali merupakan wujud tanggung jawabnya sebagai pucuk pimpinan yang gagal mewujudkan kinerja yang bersih dan professional di seluruh jajarannya.
Rengeng-Rengeng: RUU APP 2006 ... Weleh
Ketika ‘booming’ buku-buku dan VCD Harun Yahya beberapa tahun lalu, saya sempat dihinggapi kekhawatiran. Bukan khawatir akan adanya penemuan-penemuan baru a la Harun Yahya yang meruntuhkan penemuan-penemuan sebelumnya (karena memang tidak ada sama sekali penemuan baru dari Harun Yahya, kecuali polesan ulang dari faham kreasionis fundamentalis Kristen), tapi saya khawatir dampaknya terhadap pola pikir kaum muslimin pada umumnya.
Rengeng-Rengeng: Duh, MUI ....
[5.8] Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Rengeng-Rengeng: Dari Unyil ke Sinchan
Bagi yang sempat mengalami masa kanak-kanak di era 80-an pasti cukup akrab dengan tokoh Unyil. Unyil, boleh dibilang merupakan salah satu tokoh yang sangat akrab bagi masyarakat Indonesia waktu itu, khususnya anak-anak. Unyil adalah gambaran anak Indonesia teladan, anak yang sangat patuh pada ajaran "moral" Pancasila. Singkatnya, Unyil adalah gambaran anak Indonesia yang "almost perfect".
Rengeng-Rengeng: Idul Fitri, Superman dan Power Rangers
Beberapa tahun lalu dengan sangat bersemangat saya membawa pulang VCD Superman. Untuk apa? Tentu untuk menyenangkan anak saya yang memang menggemari tontonan heroik. Tapi tak berapa lama saya lemas ketika anak saya tidak sedikitpun menunjukkan sikap antusias saat VCD mulai diputar. Anak saya hanya betah nonton beberapa menit untuk kemudian ngeloyor main lagi.
Rengeng-Rengeng: Obrolan Tauhid
Obrolan di warung kopi antara Dul Kemplu(DK), Mat Kemin(MK) dan Kang Sarjo(KS).
Rengeng-rengeng: Demokrasi Kolor Ijo
Yap .. ini memang tentang "kolor ijo" yang sempat geger di Jakarta beberapa waktu lalu. Sebuah isyu yang tidak tanggung-tanggung langsung menghantam ibukota RI, barometer segala macam bentuk kemajuan dan kemoderenan. Tempat di mana warga relatif lebih gampang mendapatkan akses informasi yang seluas-luasnya, dibandingkan belahan lain di wilayah negara RI. Tapi ya begitulah .. di ibukota itu, di tengah-tengah sang barometer itu, di kota yang serba lebih itu, ternyata juga gampang diguncang isyu yang tidak masuk akal dan tidak jelas juntrungannya. Logikanya, apalagi di wilayah lain.
Rengeng-rengeng : Mata Rantai Kekerasan
"Gambar akan meletakkan pikiranmu dalam satu bingkai," begitu kurang lebih saya pernah membaca tulisan orang yang tidak mau membuka foto-foto korban kerusuhan Sampit. Kalimat singkat itu harus saya akui betul. Setidaknya begitulah yang saya temui pada teman-teman sesama muslim yang banyak melihat foto-foto kerusuhan Ambon. Ketika foto anak manusia yang dicincang sebegitu sadisnya, kemudian diikuti penjelasan bahwa itu foto seorang muslim yang dibantai oleh orang atau pasukan Kristen di Ambon, maka secara tidak sadar pikiran seseorang itu sudah tergiring masuk ke dalam satu bingkai. Terdorong rasa keingin tahuan saya sempatkan surfing di internet, mencari web-site yang dikelola umat Kristen tentang berita-berita Ambon. Ternyata saya temui hal yang kurang lebih sama, hanya dengan subyek-obyek terbalik, setidaknya di sebagian web site umat Kristen. Dalam kondisi seperti itu telah terjadi penggiringan pikiran umat Islam dan Kristen dalam bingkainya masing-masing dan membawanya pada posisi berhadap-hadapan. Tentu tidak semua umat Islam dan Kristen mau pikirannya tergiring sebegitu rupa, namun sedikit banyak tentu menyisakan umat masing-masing yang masih terkurung dalam bingkai itu, dan tetap menganggapnya sebagai sesuatu yang benar.
Rengeng-Rengeng : Coretan Akhir Tahun 2003
Tahun 2003 tak terasa sebentar lagi akan lewat. Setiap orang punya sikap dan caranya sendiri dalam menghadapi pergantian tahun. Baik mengenai peristiwa pergantian tahunnya sendiri, hal-hal yang terjadi atau dialami pada tahun yang akan ditinggalkan, maupun rencana-rencana di tahun yang akan datang. Biarkanlah tiap orang dengan sikap dan caranya masing-masing, karena tiap orang punya subyektivitas yang merupakan refleksi dari objek-objek yang diterima atau diserapnya. Coretan inipun hanya sekedar cara yang lahir dari sikap subyektif saya terhadap pergantian tahun yang akan terjadi beberapa hari lagi, berikut segala macam kaitannya. Ini juga bukan contoh atau mengajari Anda bagaimana mestinya menyikapi pergantian tahun. Tidak, sama sekali tidak. Sesuatu yang saya anggap penting, tidak ada keharusan sedikitpun bagi Anda untuk juga menganggapnya penting. Begitu juga sesuatu yang saya anggap tidak penting, tidak ada larangan jika Anda menganggapnya penting. Yang saya minta dari Anda sekedar hargailah hak saya. Anda tidak harus menghargai sikap dan cara saya.
Rengeng-rengeng : Oh .. Bunga!
Bunga itu katanya lambang keindahan. Rumah akan terasa begitu gersang tanpa kehadiran bunga, baik di halaman maupun di dalamnya, baik bunga betulan maupun imitasi. Bunga juga bisa jadi lambang perempuan, lambang kecantikan. Makanya dalam cerita-cerita silat kita kenal julukan "Pendekar pemetik bunga". Selain itu bunga tertentu dikenal sebagai simbol cinta, juga sebagai simbol romantisme. Makanya kita kenal istilah "Say it with flower!"
Rengeng-rengeng : Damai
Damai itu indah, sampai banyak tokoh-tokoh di Indonesia yang merasa perlu untuk berkumpul dan mendirikan "Forum Indonesia Damai". Di belahan dunia lain, tiap hari tidak pernah sepi dari kata "damai", baik yang sekedar wacana, ajakan biasa, sampai dengan demontrasi. Yang menggunakan segenap kekuatan militernya dan angkat senjata menyerbu negara lainpun, konon juga demi sebuah kata "damai".
Rengeng-Rengeng : The Battle Of Islamies
Pertama, jangan nyari istilah itu dalam kamus atau primbon manapun. Dijamin nggak akan ketemu. Istilah itu hanya rekaan saya saja yang diilhami dari istilah 'the battle of sexes', meski -mungkin- dengan pengertian dan arah yang berbeda.
Rengeng-Rengeng : Ndagel Bersama Tuhan ..
Dulu ada yang protes keras waktu saya lontarkan pendapat bahwa Allah itu maha lucu. Seperti biasa, protes itu disertai kutipan ayat tentang asma'ul husna serta larangan menyebut Allah dengan sebutan di luar asma'ul husna yang 99 itu. Masih satu rangkaian dengan protes tersebut, sahabat satu itu "menantang" saya mengurai tafsir tentang ayat yang dia kutip, sembari ngasih rambu-rambu : "jangan hanya berdasar akal thok !"
Rengeng-Rengeng : Menuju Cakrawala
Suka nonton acara TV yang ada adegan singa atau cheetah menguber-uber rusa yang imut-imut, kemudian setelah tertangkap tubuh rusa dicabik-cabik dengan cakar dan taring sang pemburu ? Terkadang kita lihat juga pertarungan antara sesama pemburu dalam memperebutkan mangsa atau wilayah "teritorial"nya.
Rengeng-Rengeng : Kado buat si Bill
Sejak berkenalan dengan komputer, baru kali ini saya bisa jengkel dan tersenyum sekaligus menghadapi ulah virus. Jengkel, karena sempat panik komputer tidak bisa berfungsi secara normal dan 'shut-down' sendiri terus menerus. Butuh waktu lumayan lama untuk bisa mengembalikan komputer berfungsi seperti sedia kala. Namun kemudian saya tersenyum saat mendapat informasi lengkap tentang virus tersebut, terutama setelah membaca pesan yang dibawanya : "I just want to say LOVE YOU SAN!! billy gates why do you make this possible ? Stop making money and fix your software!!".
Rengeng-rengeng : Makasih Mbak Siti ..
Saat pertama kali 'mencicipi' nginap di hotel yang lumayan berkelas (entah bintang satu, dua, tiga atau bintang tujuh, nggak ngeh .. yang jelas, nginepnya ada yang nyeponsorin), ketika masih usia belasan dulu, saya sempet diledekin habis-habisan sama temen. Pertama ketika saya kebingungan nyari gayung waktu mau mandi. Kedua saat saya bilang mesti menghabiskan waktu sejam lebih sekedar untuk buang hajat di atas closet duduk.
Rengeng-Rengeng: Khidir dan Sisdiknas
Ingat Piala Dunia 1982 ? Saat itu saya baru naik ke kelas 6 SD. Boleh dibilang, itulah PD pertama yang saya tonton dan ikuti dengan cukup intens. Salah satu yang meninggalkan kesan cukup dalam pada saya adalah tim Italy, sang jawara pada waktu itu. Bukan karena kehebatan atau permainannya yang indah, tapi jalannya mencapai tangga juara, khususnya di putaran kedua. Italy menyingkirkan dua jagoan super tangguh dari Amerika Latin, Argentina dan Brasil.
Rengeng-rengeng 12: Subjektivitas Yang Semena-mena
Subjektif yang semena-mena, kata itu sekilas saya baca di tulisan KDP, mengutip netter lain (siapa ?). Subjektif atau diubah jadi kata benda : subjektivitas, adalah menu paling mengasyikkan dari segala macam menu. Dia adalah teman paling dalam, paling pribadi dari tiap-tiap insan. Dengan begitu, subjektivitas tidaklah terlalu penting untuk diributkan atawa diseminarkan. Seribu pakar dengan sejuta metodologinya boleh saja menyimpulkan A itu jelek. Tapi kalau di dalam dada sini, subjektivitas sang insan bilang A itu lumayan bagus, bagus atau sangat bagus, apa urusan para pakar ? Lha wong privat, ngapain orang lain ikut campur ?
Rengeng-rengeng 12
Di milis FID saya pernah "ditegur" seorang rekan -setelah dia membaca tulisan saya- agar saya menggunakan mata hati. Di banyak tempat dan kesempatan sering saya jumpai orang yang yakin seyakin-yakinnya bahwa pendapat seorang ulama itu pasti jalan menuju kebenaran, karena -simply- keyakinan dia akan keikhlasan sang ulama.
Rengeng-rengeng 11
Singkat cerita, sang anak menabrak ember yang ditaruh sang bapak di depan pintu. Tabrakan -yang pasti lolos dari campur tangan polantas- itu menimbulkan suara grobyakan (gaduh) di sekitar rumah, menghasilkan wajah sang anak yang bonyok karena terjerembab, ditambah barang-barang berantakan terkena efek domino. Sang bapak sambil melotot, berkacak pinggang serta mengabaikan sang anak yang meringis kesakitan, mengeluarkan kata-kata saktinya.
Rengeng-rengeng 10
Saat di satu situasi saya terpaksa duduk berhimpitan dengan seorang teman perempuan, ada yang ngledek saya ,"Wah tuh .. Syafei seneng donk empet-empetan .." Waktu itu ringan saja saya menjawab, "Siapa bilang cuman aku yang seneng .. si Mbak itu pasti juga seneng .."
Rengeng-rengeng 8
Ada fenomena menarik dari aksi yang digelar KISRA kemarin. Hidayat Nur Wahid, Presiden PK yang juga koordinator aksi tersebut tidak lagi mengedepankan isyu-isyu agama dalam menggelar aksinya. Saya bilang menarik, karena untuk ukuran PK itu sudah lompatan yang lumayan berarti, dari terus-terusan mengedepankan agama, berganti dengan mengedepankan kemanusiaan.
Rengeng-rengeng 7
Saya tertegun, saat melihat ada masjid di tengah-tengah komplek perkantoran yang setiap urusan selalu UUD (Ujung-Ujungnya Duit). Saya awasi terus masjid itu, kali aja tuhan nongol. Pengin saya tonjok jidatnya. Sepi-sepi aja. Nggak sabar, saya samperi itu masjid. Tepat di depan masjid saya bilang,"Han, ngapain aja elu di situ. Maen gaple ya ?" Nggak ada jawaban. Saya ulang beberapa kali, tetap saja nggak ada jawaban. Kesimpulan saya, tuhan di masjid itu kalo nggak budeg ya bisu.
Rengeng-rengeng 6
Asyik juga melihat perbandingan-perbandingan, apalagi jika perbandingan itu antar person-person tenar yang sudah jadi 'icon' bangsa. Yang lebih membuat asyik, perbandingan itu menyuruk ke dimensi yang lebih dalam ketimbang sekedar yang bisa dilihat mata telanjang. Coba saja Anda bayangkan perbandingan Aa Gym - Inul dan Ulil - Inul. Kalau ada yang bilang "erotika terselubung makna libido ada pada Aa Gym, dan makna spiritual pada Inul juga ada", atau mau yang lebih lugas tanpa tedeng aling-aling seperti ujaran teman saya, Cak Ardi Cahyono yang moderator milis muhammadiyah2002@ itu : "Nonton Inul lebih bisa membuat pikiran jadi fresh, ketimbang ceramahnya Aa Gym atau Zainuddin MZ". (Sorry Cak, kalimatnya tak modifikasi biar lebih mengena .. sekalian selamat 'mempertanggung-jawabkan' ujaran sampeyan itu ..)
Rengeng-rengeng 5
Bayangkanlah John Lennon masih hidup saat ini. Kira-kira apa yang akan dia lakukan ? Mengarang lagu baru yang lebih dahsyat dan menohok dari 'imagine'-nya yang melegenda itu ? Atau bergabung bersama jutaan demonstran di seluruh belahan dunia untuk menentang perang ? Atau bersama-sama kita nongkrong di gardu ronda sambil ngopi, ngudut dan main gaple ?
Rengeng-rengeng 4
Masih seputar tuhan, tapi kali ini agak berbeda. Saya telah dan sedang meninventarisasi kejahatan-kejahatan yang dilakukan tuhan. Hasil sementara inventarisasi saya dan kemungkinan action saya sebagai berikut :