Wanita-Muslimah Yahoogroups.com

RSS to JavaScript

Mbak Rita

Ardi Cahyono

Idiosyncracy

Mas Arcon

Opotumon

Map IP Address
Powered by

Selamat datang, sugeng rawuh ..

Apapun tujuan Anda membuka Blog ini, saya tetap selalu mendoakan semoga hari-hari Anda selalu indah, semoga bahagia selalu menyertai, dan yang penting semoga mbesuk-nya husnul khatimah dan masuk surga, terserah mau surga versi yang mana :-) ..

Catatan: Tidak terima kritik, karena kritik itu artinya "keri tur setitik"

 

Custom Search

Monday, September 1, 2008

Paijo : Israel-Palestina (lagi)

"Kecil-kecil cabe rawet, barangkali ini ungkapan yang pas dialamatkan ke Israel. Kalau merujuk ke kitab-kitab suci agama samawi, perjalanan bangsa Israel sarat dengan kisah heroik, kegetiran dan pembangkangan sekaligus. Dalam tradisi agama-agama samawi, nggak ada bangsa yang memiliki jumlah Nabi melebihi bani Israel. Mulai Ishaq, Ya'kub yang jadi rujukan sebutan Israel, sampai Isa Al-Masih," Dini serius menyimak cerita Paijo.

"Kalau satu bangsa memiliki sedemikian banyak Nabi, kemungkinannya .." Paijo menarik nafas sejenak. "Bangsa itu memang bangsa yang unggul, atau justru bangsa yang luar biasa brengsek, atau unggul dan luar biasa brengsek sekaligus."

"Wah, menarik juga nih. Ngomong-ngomong itu teorinya siapa, teorinya Paijo ya ? .."

"Teori siapa, itu nggak terlalu penting .. " kata Paijo menanggapi kelakar adiknya. "Yang lebih penting adalah melihat kisah heroik bani Israel yang paling dramatis, pada zaman nabi Musa. Pada masa itulah terjadi penindasan hebat oleh Firaun, yang akhirnya mengakibatkan eksodus bani Israel ke luar wilayah Mesir. Mulai masa itu pula agama Yahudi lahir dengan pedoman Taurat yang dibawa nabi Musa. Belakangan, sebutan Yahudi nggak semata nama agama, tapi juga sebutan lain untuk bangsa Israel."

"Cerita itu sih udah umum .." komentar Dini.

"Udah umum toh nggak berarti orang punya pendapat yang sama, atau mampu menarik pelajaran yang sama dari cerita itu. Sudut pandang yang berbeda akan menghasilkan pendapat yang berbeda pula. Di samping itu ada yang melihat sekedar permukaannya saja, tapi ada juga yang mencoba menyuruk lebih dalam, mencari ruh dari satu cerita."

"Yo uwis .. ," tumben reaksi Dini adem-adem saja. "Terus kelanjutannya gimana ? .."

"Kelanjutannya .. kisah kenabian bani Israel berjalan beriringan dengan kisah pembangkangan terhadap nabi-nabi mereka sendiri. Dalam tradisi agama samawi, setelah Musa, silih berganti nabi diutus untuk bangsa Israel. Di antara mereka ada nabi Daud yang membawa kitab Zabur, dan puncaknya Isa Al-Masih dengan Injilnya."

"Jadi, Isa Al-Masih itu melanjutkan tradisi agama Yahudi ?" tanya Dini.

"Ya, kurang lebih begitu. Bahwa kemudian ajaran Isa menjelma jadi agama tersendiri dengan teologinya tersendiri, hal itu masih jadi bahan perdebatan sampai sekarang. Antara lain, teologi Nasrani yang ada sekarang itu buah ajaran Isa atau dibangun oleh Paulus ? Tapi, sudahlah ! Aku nggak sedang ngomong soal teologi Nasrani. Yang jelas, ketika ajaran Nasrani berkembang dan sempat jadi agama resmi kekaisaran Romawi, Yahudi makin tenggelam di bawah bayang-bayang
saudara mudanya itu."

"Lho kan agama Yahudi nggak lantas lenyap ?"

"Aku kan nggak bilang lenyap ?! Agama Yahudi tetap hidup dan berkembang ke luar daerahnya. Bahkan sampai juga ke tanah Hijaz di Arab. Hanya saja, Yahudi kalah jauh dibanding dengan Nasrani," Paijo berhenti sebentar sambil mengubah posisi duduknya. "Ketika Islam lahir di Hijaz sebagai kelanjutan tradisi agama samawi, ketenggelaman Yahudi makin lengkap."

"Kan, Yahudi sempat terlibat konflik dengan Islam ?"

"Betul. Salah satu versi cerita konflik Yahudi-Islam, terutama di masa-masa awal perkembangan Islam, awalnya diakibatkan sikap tidak bisa menerima mereka, bahwa nabi terakhir yang dijanjikan dalam kitab suci mereka, yang digadang-gadang berasal dari kaum mereka, ternyata muncul dari Arab, dari keturunan bani Hasyim di tanah Hijaz."

"Terus ?"

"Terus, berlanjut dengan cerita konflik seperti yang ada dalam sejarah. Buntut-buntutnya, kaum Yahudi akhirnya terusir dari Hijaz. Habis itu, aku kehilangan jejak sejarah bangsa Yahudi. Mungkin aku kurang rajin baca buku, atau memang nggak ada peristiwa signifikan yang berkaitan dengan kaum Yahudi yang pantas dicatat dalam catatan sejarah."

"Wa.. nggak seru donk !" komentar Dini dengan mimik kecewa.

"Oo .. masih seru ! Sejak itu Yahudi memang tenggelam di bawah agama Nasrani dan Islam. Namun toh Yahudi masih hidup dan menyebar sampai ke Eropa. Jejak tentang Yahudi mulai ketemu lagi pada peristiwa Inkuisisi Spanyol. Memang nggak separah dan sebanyak umat Islam, namun mereka juga kebagian jadi korban."

"Nah, gitu donk !" Dini kelihatan ceria lagi.

"Kisah tragis Yahudi masih berlanjut. Itu terjadi pada perang dunia ke 2, di mana mereka jadi korban pembantaian Hitler dengan Nazi-nya. Entah karena empati atau karena hal lain, sekutu akhirnya memberi hadiah tanah di Arab buat mereka, serta memproklamirkan berdirinya negara Israel usai PD ke 2. Cerita buat sementara ditutup sampai di sini."

"Kok ditutup sih ?"

"Kan buat sementara, biar ada kesempatan dulu untuk menarik pelajaran dari kisah Yahudi itu," kata Paijo sambil tersenyum. "Bangsa yang selalu terlunta-lunta dan penuh kegetiran dalam perjalanannya, ternyata masih tetap bisa bertahan. Apalagi kalau bukan karena keuletan dan kreativitas mereka. Bisa jadi juga karena kelicikan mereka. Dari segi jumlah, dibanding dengan agama-agama atau bangsa lain, Yahudi bisa diabaikan. Tapi dari segi kekuatan, siapa yang berani
mengabaikan mereka ?"

"Ya udah, sekarang dilanjut lagi donk !"

"Ya deh, dilanjut .. " Paijo tersenyum lagi. "Israel, sebagai "anak" yang dilahirkan oleh sekutu itu tumbuh jadi anak yang manja dan bengal. Israel jadi sulit dikendalikan, bahkan ganti mengendalikan "orangtua"nya. Kamu bisa lihat sendiri, bagaimana nggak berdayanya AS menghadapi ulah "anak"nya itu. AS pun akhirnya memaikan peran standar ganda kalau udah menyangkut "anak"nya itu."

"Ah, Amerika mah .. no wonder !" komentar Dini.

"Amerika sedang mempertaruhkan kredibilitasnya. Amerika jadi nggak punya keabsahan moral lagi ngomong tentang HAM, karena langsung atau nggak langsung Amerika juga bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang dilakukan "anak"nya itu. sebagai contoh, aku secara moral nggak bisa ngomong soal pentingnya hidup damai, sambil saat bersamaan kutonjok jidatmu. Cuman masalahnya, apa moral itu masih jadi satu hal yang sangat penting, dibanding kekuatan misalnya .."

"Jadi ngomongin Amerika .. trus, gimana itu soal Israel sendiri ? khususnya sikap umat Islam .." tanya Dini.

"Dalam pengamatanku, umat Islam setidaknya terpecah dalam tiga sikap. Satu, bisa menerima kenyataan bahwa Yahudi sebagai bangsa maupun agama juga berhak hidup dan mendiami tanahnya sekarang, namun harus menghentikan ekspansinya ke tanah Arab, khususnya Palestina dan menarik diri dari tanah-tanah Arab yang didudukinya. Dua, bisa menerima dan membiarkan Yahudi hidup namun harus pergi dari tanahnya sekarang. Tiga, mereka tidak berhak hidup sama sekali. Terserah kamu mau masuk ke yang mana."

"Sikap umat Islam kurang satu lagi !" tiba-tiba Dini memotong.

"Apa itu ?!" tanya Paijo agak terkejut.

"Sikap masa bodo !"


23 April 2002

No comments: