Wanita-Muslimah Yahoogroups.com

RSS to JavaScript

Mbak Rita

Ardi Cahyono

Idiosyncracy

Mas Arcon

Opotumon

Map IP Address
Powered by

Selamat datang, sugeng rawuh ..

Apapun tujuan Anda membuka Blog ini, saya tetap selalu mendoakan semoga hari-hari Anda selalu indah, semoga bahagia selalu menyertai, dan yang penting semoga mbesuk-nya husnul khatimah dan masuk surga, terserah mau surga versi yang mana :-) ..

Catatan: Tidak terima kritik, karena kritik itu artinya "keri tur setitik"

 

Custom Search

Monday, September 1, 2008

Paijo : Teroris

Paijo dan Rakhmat malam itu dipanggil pak RT. Pasalnya, menurut pengaduan ketua pengurus karang taruna setempat kedua anak itu dianggap bertanggung jawab atas menurunnya partisipasi anak-anak muda dalam kegiatan karang taruna.

"Mas Paijo, Mas Rakhmat. Saya selaku ketua RT di sini tentu hanya bisa menyampaikan keresahan warga sini yang dilaporkan pada saya. Mas-mas berdua tentu tahu apa yang mesti dilakukan tanpa harus saya beritahu," kata pak RT.

"Pak, liga champions ini Bapak pegang mana, MU atau Madrid ?" Rakhmat cepat menendang kaki Paijo yang duduk di sebelahnya, saat mendengar anak itu bukannya merespon kata-kata pak RT, tapi malah ngomong sepakbola. Yang ditendang cuman nyengir. Paijo tahu betul pak RT ini adalah penggemar berat sepakbola. Waktu piala dunia tempo hari pun pak RT menyediakan teras rumahnya untuk nonton siaran langsung bersama.

"Wah, ya masih susah mas Paijo .. " jawab pak RT. "MU dan Madrid memang bagus. Sekarang kan baru permulaan, masih sulit buat nebak. Tapi karena saya telanjur jatuh cinta sama MU, ya.. saya njagoin si setan merah itu." Rakhmat lega melihat pak RT tidak tersinggung oleh ulah Paijo. "Kalau mas Paijo sendiri njagoin siapa ?"

"Saya ini cuma penggembira kok Pak. Sekedar suka nemenin ngobrol orang yang demen liga champions. Kebetulan saya juga demen sepakbola."

"Lha.. kalau nggak njagoin ya nggak seru mas !" kata pak RT lagi. "Kalau ada yang dijagoin kan ada rasa deg-degan waktu nonton."

"Iya juga sih Pak. Tapi, saya sih udah cukup puas kalau liat para penggemar bola bisa puas," kata Paijo. "Eh, ngomong-ngomong di TV kok ada ribut-ribut soal teroris lagi. Ada apa sih Pak ?"

"Oh itu .. Biasa kan Amerika suka ngomong kalau Indonesia itu tempatnya teroris," jawab pak RT.

"Iya ya Pak. Negara yang berkuasa itu memang bisa ngomong apa saja. Apa memang orang kalau dalam posisi lebih berkuasa itu cenderung ngomong seenaknya terhadap pihak lain tho Pak ?"

"Kayaknya iya mas. Dulu kan di tempat kita juga biasa kayak gitu. Kalau ada orang yang nggak sejalan sama yang di atas bisa diberi stempel macem-macem. Orang baik bisa disulap jadi orang jahat, dan orang jahat pun bisa disulap seolah-olah baik sama orang yang berkuasa," jelas pak RT.

"Hmmm .. ?" paijo bergumam sambil mengerutkan dahi, seolah-olah tidak paham.

"Kayak dulu, saya ini karena nggak mau ikut kampanye partai pemerintah, sama pak Lurah dipleroki terus. Jadi RT pun coba diothak-athik. Padahal cuma RT. Ya sudah, saya ngalah mundur saja. Habis keadaan berubah, dan warga sini mau saya jadi RT lagi, baru saya bersedia," sambung pak RT. "Oh ya mas, itu minumnya jangan dibiarin saja. Monggo .. monggo .."

Setelah Mereka bertiga menyruput minuman masing-masing, pak RT melanjutkan. "Selain itu sudut pandang yang berbeda juga akan menghasilkan pandangan yang berbeda kok Mas. Bisa saja Amerika menganggap pihak lain teroris, padahal bagi yang dituding itu bisa jadi Amerika yang teroris."

Paijo dan Rakhmat tampak serius memperhatikan pak RT. Setelah agak puas berbasa-basi dan ngobrol kesana kemari, akhirnya Paijo dan Rakhmat minta pamit.

"Pak, kami mau minta pamit. Masih ada yang harus dikerjakan di rumah."

"Lho, Mas. Lha gimana penjelasan Mas soal karang taruna tadi ?" pak RT heran melihat Paijo dan Rakhmat pamit tanpa menjawab soal yang diadukan.

"Ah, kan nggak perlu kami jawab. Pak RT sendiri toh yang malah memberi penjelasan pada kami," kata Paijo sambil tersenyum.

"Woalaaaaaahhh ..... " pak RT baru sadar kalau habis dikerjain Paijo. "Memang anak-anak muda sekarang pada kurang ajar. Ya sudah, dihabisin dulu itu minumnya. Besuk malem saya tunggu nonton liga champions di sini."

24 September 2002

No comments: